Saturday, September 4, 2010

NYERI SETELAH PERSALINAN

Setelah anda melahirkan, uterus anda akan memerlukan agar ia terus berkontraksi untuk mencegah perdarahan. Kontraksi adalah sama dengan kontraksi sewaktu persalinan, hanya saja sekarang tujuannya berbeda. Sebagaimana anda ketahui, ketika uterus berkontraksi, anda akan merasa sakit mules. Inilah yang disebut nyeri setelah melahirkan. Hal ini akan berlangsung 2 hingga 3 hari setelah melahirkan. Ada beberapa hal yang membuat kontraksi tersebut terjadi – obat-obatan yang diberikan untuk membantu menghentikan perdarahan dan pemberian ASI. Wanita yang sudah memiliki bayi pertama akan lebih sedikit mengalami masalah dalam hal ini dibanding wanita yang memiliki lebih dari satu bayi atau wanita yang memiliki kembar dua atau tiga.

Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengatasi nyeri setelah melahirkan ini.  Hal yang paling penting ialah membuang air kecil secara teratur agar supaya kantung kemih anda tidak menjadi penuh. Bila kantung kemih penuh, maka hal itu akan menghambat uterus berkontraksi dengan baik sebagaimana mestinya. Selain daripada itu, anda bisa:

1)         Berbaring tengkurap dengan sebuah bantal dibawah perut anda. Pada mulanya mungkin hal ini akan menambah ketidak-nyamanan, tetapi kemudian keadaan ini lambat laun akan berkurang dan kemudian lenyap. 
2)         Cobalah mandi duduk, berjalan atau merubah-rubah posisi.
3)         Makanlah sedikit/beberapa paracetamol/acetaminophen kira-kira selama satu jam sebelum anda tahu bahwa anda akan memberi ASI kepada bayi anda.

Selain daripada merasakan nyeri akibat adanya kontraksi, anda juga akan melihat bahwa puncak uterus anda akan menjadi lebih keras seperti sebuah bola didalam perut anda. Pada saat uterus anda menjadi keras, hal tersebut berarti bahwa ia berkontraksi dengan baik untuk menghentikan perdarahan dan bahwa ia sedang dalam proses mengecil dan menjadi sembuh. Setelah melahirkan, bagian puncak dari uterus, atau yang disebut fundus, akan naik keatas dan berada pada tingkat yang sama dengan pusat anda. Selama beberapa hari berikutnya, fundus tersebut akan turn dan turun hingga, setelah kira-kira 10 hari kemudian, sudah tidak bisa diraba lagi. Biasanya dibutuhkan 6 minggu sebelum uterus bisa kembali ke tempat semula sebelum kehamilan. 

Rabalah uterus anda untuk memastikan bahwa bentuknya sudah bagus dan sudah mengeras. Memasas uterus secara lembut dan perlahan akan bisa membantunya berkontraksi atau terus berkontraksi. Lakukanlah hal ini beberapa kali dalam sehari.
 
Meskipun kontraksi sehabis melahirkan ini mungkin terasa tidak nyaman bagi anda, namun hal ini akan memastikan bahwa uterus anda sudah berkontraksi dengan baik dan normal dan dapat mengendalikan perdarahan.


PERINEUM
Sewaktu proses kelahiran, vagina dan vulva akan menjadi melebar dan mungkin juga telah mengalami cedera. Anda akan melihat bahwa bagian genital anda sedikit memerah, bengkak, lecet, mungkin juga terluka.  Ini semua adalah normal kecuali jika terjadi rasa panas yang meningkat atau jika terjadi kelembekan pada area genital tersebut, atau bila ada cairan yang baunya tidak enak Hal ini bisa terasa sangat tidak nyaman namun biasanya akan lebih baik dalam waktu 1 sampai 2 minggu kemudian. Kelembutan biasanya akan berkurang lebih cepat.

Setelah kelahiran, anda akan rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, penting sekali agar daerah-daerah tersebut dijaga agar tetap kering dan bersih dan ingatlah selalu untuk membersihkan dan mencucinya dari arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran kuman dari anus kedalam vagina anda.  Selalulah cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut atau setelah memegang/menyentuh daerah genital anda.  Mungkin anda akan menggunakan tissue antiseptik lembab atau kertas toilet dengan cara menepuk-nepukkannya.  Juga, anda mungkin perlu untuk mengganti kain saniter anda secara teratur. Letakkanlah kain pembalut/saniter tersebut dengan tepat agar tidak menggesek dan menimbulkan rasa gatal pada daerah genital anda, jangan menyentuh daerah kain yang akan melekat ke kulit, dan selalulah pasang dan lepas kain pembalut tersebut dari arah depan ke belakang.

Jika pada suatu waktu anda melihat bahwa terdapat cairan keluar yang berbau tidak enak, atau bila terlihat warna merah yang terus bertambah didaerah genital anda maka anda perlu memanggil bidan karena hal tersebut bisa berarti telah terjadi infeksi.

Ada beberapa hal yang anda bisa lakukan untuk mendorong proses penyembuhan dan juga untuk membantu mengurangi rasa nyeri:


1)                  Anda boleh meletakkan beberapa potong es didalam sebuah kantung plastik, menutupnya dengan sehelai kain yang bersih dan lembab, lalu meletakkannya diatas daerah genital anda untuk menurunkan pembengkakan dan juga untuk meng-anestasi daerah tersebut.  Biarkan potongan es tersebut berada diatas daerah tersebut selama kirang lebih 20 menit, dua atau tiga kali sehari.
2)         Anda boleh duduk didalam air hangat (102-105 oF) atau dingin setinggi 4-6 inci yang anda taruh didalam bak mandi. Duduklah didalam air tersebut selama 30 menit, 2 atau 3 kali sehari.  Jika anda memakai metoda ini, maka pastikanlah agar bak yang anda pergunakan benar-benar bersih sebelum menuangkan air kedalamnya dan juga setelah menggunakannya. Hal ini perlu untuk mencegah timbulnya infeksi.
3)         Anda bisa melakukan apa yang dinamakan Kegel exercises untuk memperbaiki sirkulasi darah didaerah tersebut untuk membantu memulihkan tonus ototnya. Untuk melakukan hal ini, bayangkanlah otot perineal anda seakan sebuah escalator. Ketika anda relaks, escalator tersebut berada di lantai satu. Secara perlahan, gerakkan otot anda untuk menaikkannya ke lantai dua, tiga dan empat. Ketika sudah sampai ke lantai empat, tahan disana selama beberapa detik lalu kemudian kendurkan daerah tersebut secara perlahan.  Ini bisa dikerjakan dimanapun dan kapanpun. Anda bisa mengetahui bahwa anda telah melakukan latihan tersebut dengan benar hanya jika otot perineal anda saja yang bergerak dan bukan otot paha atau otot pantat anda.

Untuk  banyak wanita, ketidak-nyamanan bagian genital merupakan saat yang paling tidak enak pada waktu paska melahirkan. Namun hal ini, merupakan suatu hal yang mengingatkan betapa sulitnya tugas anda pada saat dan proses persalinan. Hal tersebut juga bisa menjadi suatu pertanda yang akan mengingatkan anda bahwa tubuh anda sedang dalam proses penyembuhan dan bahwa anda perlu menjaga agar anda  benar-benar menjaga diri anda dalam masa transisi ini.


HEMORRHOIDS
Selama masa kehamilan, banyak ibu-ibu mengalami hemorrhoids oleh karena mereka cenderung mengalami masalah konstipasi dan karena uterus yang penuh selalu menekan pada pembuluh darah di bagian anus dan rectum. Pada waktu melahirkan, hemorrhoids ini bisa menjadi lebih parah, atau sebagian wanita malah mengalami hemorrhoids baru lagi oleh karena tekanan kepala bayi saat lahir dan oleh karena upaya meneran. Bila anda sebelumnya tidak mengalami ini sebelum hamil, maka mungkin hal tersebut akan lenyap dalam waktu beberapa minggu kemudian. Akan tetap jika anda sudah mengalaminya sebelum kehamilan, maka anda akan merasa sedikit lebih baik dalam waktu beberapa minggu kemudian tetapi tidak akan lenyap sama sekali.

Mengenai masalah daerah genital, penting sekali untuk menjaga agar daerah anus anda selalu bersih untuk mencegah terjadinya infeksi. Juga anda harus selalu ingat untuk mencuci tangan anda sebelum dan sesudah menyentuh daerah anus anda. 

Ada beberapa hal yang anda bisa lakukan untuk mengurangi rasa nyeri/sakit ini:

1)         Anda bisa duduk didalam air hangat (102-105  oF)  atau air dingin setinggi 4-6 inci yang anda tuang didalam bak mandi. Duduklah didalam air tersebut selama kurang lebih 30 menit, 2 atau 3 kali dalam sehari. Jika anda menggunakan metoda ini, maka pastikan agar bak mandi anda benar-benar bersih sebelum dan sesudah menuangkan air kedalamnya untuk pengobatan ini. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah infeksi.

2)         Hindari duduk terlalu lama dan, ketika berbaring, cobalah berbaring miring.

3)         Anda harus banyak minum, terutama jus buah, dan pastikan anda memakan makanan berserat agar supaya buang air besar bisa lancar. Bidan anda mungkin akan memberitahukan agar anda makan bahan pelembut kotoran untuk memastikan agar lebih nyaman pada saat buang air besar.

4)         Bidan anda mungkin akan menyuruh anda untuk menggunakan saleb Nupercainal ointment atau TUCKS untuk meringankan nyeri akibat hemorrhoids ini.


DIURESIS/DIAPHORESIS

 Selama kehamilan, tubuh anda menyimpan cairan tambahan yang banyak untuk membantu tubuh anda meningkatkan pertumbuhan badan bayi, dan untuk membangun cadangan yang cukup agar supaya bisa mengatasi kehilangan darah pada saat kelahiran. Segera setelah kelahiran, tubuh anda tidak lagi memerlukan cairan tambahan tersebut dan akan mengalami suatu perubahan yang besar untuk bisa menghilangkannya.  Ada dua cara yang bisa digunakan tubuh untuk menghilangkan cairan ini, yaitu melalu air seni dan melalui keringat.  Jadi, selama minggu pertama, tetapi kebanyakan pada hari kedua hingga hari kelima, anda akan melihat bahwa anda lebih sering buang air seni dan malam hari mungkin akan berkeringat pula. Pada akhir minggu pertama anda akan melihat bahwa anda sudah dapat menghilangkan pembengkakan yang anda alami selama kehamilan.

Ini adalah suatu proses tubuh yang normal jadi yang perlu anda lakukan hanyalah membantu tubuh anda dalam proses tersebut. Jangan menghambat jalannya cairan tersebut karena anda akan banyak buang air kecil. Tetaplah minum air yang banyak, dan cobalah meminum air sedikitnya 1 cangkir setiap jam selama anda terjaga. Mungkin anda ingin melap kering tubuh anda dengan menggunakan kain lembab atau mungkin anda merasa perlu mandi lebih sering karena banyak mengeluarkan keringat. Gantilah seperai dan baju anda lebih sering agar lebih merasa nyaman dan kering.

Anda mungkin akan merasa bahwa berpeluh dan kencing lebih banyak merupakan hal yang menjengkelkan dan anda tidak perlu melakukan sesuatu untuk mengatasinya.  Hal ini mungkin benar demikian, tetapi ingatlah bahwa hal itu adalah satu pertanda lainnya bahwa tubuh anda memang sedang berfungsi baik dengan caranya yang mengagumkan untuk mencoba dan kembali ke keadaan semula sebelum anda menjadi hamil.


FUNGSI USUS (BUANG AIR BESAR)

Secara umum, sebagian besar wanita akan bisa buang air besar dalam kurun waktu tiga hari pertama setelah melahirkan, dan kemudian akan kembali ke jadwal buang air besar yang biasa. Akan tepai, sebagian wanita mungkin akan menemui kesulitan dengan adanya konstipasi setelah melahirkan. Hal ini adalah disebabkan fungsi perut yang bisa terpengaruh dalam beberapa cara. Pertama, pergerakan perut menjadi berkurang selama persalinan dan beberapa saat setelahnya.  Kedua, jika anda mendapatkan obat pengurang rasa sakit selama proses melahirkan, hal tersebut juga bisa mengurangi gerak usus anda. Dan akhirnya, banyak ibu-ibu takut membuang air besar setelah mereka melahirkan anak oleh karena mereka takut bahwa hal itu akan menimbulkan rasa sakit atau akan merusak episiotomy atau robekan lainnya.

Ada beberapa hal yang anda bisa lakukan untuk mencegah konstipasi ini: 
            * Minumlah cairan yang lebih banyak,
            * Makanlah makanan yang berserat lebih banyak
            * Makanlah buah-buahan atau minumlah banyak jus buah
            * Pastikan bahwa anda mendapatkan istirahat yang banyak
            * Lakukan senam
            * Kembangkan kebiasaan buang air besar secara teratur
            * Buanglah air besar segera setelah terasa mendesak

Konstipasi bisa menjadi hal yang menjengkelkan dan bahkan bisa menyakitkan. Obat yang paling baik adalah mencegahnya dengan cara mengikuti saran-saran yang diberikan diatas. Bahan pelembut (pelembek) kotoran bisa disarankan jika masalah yang dihadapi benar-benar serius. Bicaralah dengan bidan anda mengenai hal ini.


KEPENUHAN DAN PEMBESARAN PAYUDARA

Selama kehamilan, payudara anda akan membesar dalam persiapan penyusuan bayi. Setelah melahirkan, antara hari kedua dan keempat, payudara tersebut akan membesar lebih lanjut saat produksi susu dimulai. Pada hari ketiga, payudara anda mungkin akan terasa berat, hangat, lembut dan sakit.

Jika anda menyusui bayi anda, ada tiga hal yang anda bisa lakukan untuk mencegah pembesaran payudara dengan mendorong pengosongan payudara tersebut:
            * Mulailah pemberian ASI sedini mungkin
            * Berilah ASI kepada bayi setiap 2 sampai 3 jam dan jangan memberi bayi minum air atau bahan suplemen
            * Gunakan kedua payudara pada setiap pemberian ASI

Kadang-kadang payudara akan membengkak, kulitnya menjadi kencang, mengkilap, dan berwarna merah, serta pembuluh darahnya menjadi terlihat.  Hal ini merupakan fenomena umum yang dinamakan pembesaran (engorgement). Sisi baiknya ialah bahwa hal itu akan lenyap dengan sendirinya dalam tempo 24 hingga 48 jam setelah itu; sisi buruknya adalah hal tersebut bisa menjadi tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya.

Jika anda melihat bahwa payudara anda sudah membesar, ada beberapa hal yang anda bisa lakukan untuk meringankan pembengkakan dan rasa nyerinya:

X         Kenakan kehangatan ke payudara anda – hal ini bisa berupa kain atau handuk yang dicuci dan dihangatkan, atau air mandi yang hangat, atau dengan jalan merendam payudara anda didalam air yang hangat

X         Jika puting susu anda juga bengkak, secara manual perahlah air susu anda sebelum memberi ASI

X         Jika bayi anda sudah berhenti menyusu sedang payudara anda masih terasa penuh, maka anda perlu mengosongkan payudara anda secara manual (perah dengan tangan)
X         Gunakan BH penopang yang baik. Pastikan bahwa tidak ada daerah atau bagian dari BH tersebut yang bisa menyebabkan penekakan pada payudara. Titik-titik tonjolan (penekan) tersebut bisa menyebabkan pembengkakan lebih lanjut.

X         Letakkan kantung es diatas payudara anda diatara dua saat penyusuan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan
X         Makanlah paracetamol/acetaminophen untuk menghilangkan rasa sakit


Jika anda tidak menyusui bayi anda, maka ada bebeerapa hal yang anda bisa lakukan untuk mengurangi rasa sakit ketika payudara anda membesar:
*          Gunakan BH yang dapat menunjang dan berukuran pas dengan payudara anda sedikitnya 6 jam setelah anda melahirkan. Jika anda tidak mempunyai BH yang baik, gunakan penopang payudara (breast binder). Hal ini bukan hanya akan menopang payudara tetapi juga akan mencegah ketidak-nyamanan akibat pergerakan payudara yang terasa sakit tersebut.
            *          Kenakan kantung atau bungkusan es ke payudara untuk mengurangi rasa sakit dan untuk mencegah aliran air susu
            *          Hindari rangsangan payudara, karena hal itu bisa mendorong pertambahan produksi ASI.

INGAT, pembesaran/pembengkakan ini hanya akan berlangsung 24 hingga 48 jam, meskipun terasa sangat sakit!!!

Kegelisahan dan Ketakutan Menjelang Kelahiran Bayi

Pada setiap wanita, baik yang bahagia maupun yang tidak bahagia, apabila dirinya jadi hamil pasti akan dihinggapi campuran perasaan, yaitu rasa kuat dan berani menanggung segala cobaan, dan rasa-rasa lemah hati, takut, ngeri; rasa cinta dan benci; keragu-raguan dan kepastian; kegelisahan dan rasa tenang  bahagia; harapan penuh kabahagiaan dan kecemasan, yang semuanya menjadi semakin intensif pada saat mendekati masa kelahiran bayinya.

Apakah yang menjadi penyabab semua kegelisahan dan ketakutan ini?
Sebab-sebabnya antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Takut mati
b.      Trauma kelahiran
c.       Perasaan bersalah/berdosa
d.      Ketakutan riil

      Takut mati
Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah satu fenomena fisiologis yang normal, namun hal tersebut tidak kalis dari resiko dan bahaya kematian. Bahkan pada proses yang normal sekalipun senantiasa disertai perdarahan dan kesakitan hebat peristiwa inilah yang menimbulkan ketakutan-ketakutan khususnya takut mati baik kematian dirinya sendiri maupun anak bayi yang akan dilahirkan. Inilah penyabab pertama.

Pada saat sekarang perasaan takut mati itu tidak perlu ada atau tidak perlu dilebih-lebihkan, berkat adanya metode-metode yang efektif untuk mengatasi macam-macam bahaya pada proses kelahiran. Dan berkat adanya kemajuan ilmu kebidanan serta pembedahan untuk mengatasi anormali-anormali anatomi anatomis.

Trauma kelahiran
Berkaitan dengan perasaan takut mati yang ada pada wanita pada saat melahirkan bayinya, adapula ketakutan lahir (takut dilahirkan di dunia ini)pada anak bayi, yang kita kenal sebagai “trauma kelahiran”. Trauma kelahiran ini berupa ketakutan kan berpisahnya bayi dari rahim ibunya. Yaitu merupakan ketakutan “hipotesis” untuk dilahirkan di dunia, dan takut terpisah dari ibunya.

Ketakutan berpisah ini ada kalanya menghinggapi seorang ibu yang merasa amat takut kalau-kalau bayinya bayinya akan terpisah dengan dirinya. Seolah-olah ibu tersebut menjadi tidak mampu menjamin keselamatan bayinya. Trauma genetal tadi tampak dalam bentuk ketakutan untuk melahirkan bayinya.

Analog dengan ketakutan semacam ini adalah bentuk gangguan seksual yang neurotis sifatnya, yaitu; ketakutan kehilangan spermanya pada diri laki-laki; atau berpisah dengan spermanya sendiri, karena ia terlalu “kikir” da selalu mau berhemat, yang disebut dengan ejaculation tarda. Kaum pria yang menderita ejaculation tarda pada umumnya dihinggapi ketakutan-ketakutan obsesif untuk membuang atau menghamburan spermanya dimanapun.

Perasaan bersalah/berdoa
Sebab lain yang menimbulkan ketakutan akan kematian pada proses melahirkan bayinya ialah:
Perasaan bersalah atau berdosa terhadap ibunya.
Pada setiap fase perkembangan menuju pada feminitas sejati, yaitu sejak masa kanak-kanak, masa gadis cilik, periode pubertas, sampai pada usia adolesensi, selau saja gadis yang bersangkutan diliputi emosi-emosi cinta-kasih pada ibu yang kadangkala juga diikuti rasa kebencian, iri hati dan dendam; bahkan juga disertai keinginan untuk membunuh adik-adik atau saudara sekandungnya yang dinanggap sebagi saingannya. Peristiwa “ingin membunuh” itu kelak kemudian hari diubah menjadi hasrat untuk memusnahkan janin atau bayinya sendiri, sehingga berlangsung keguguran kandungannya.

Dalam semua aktivitas reproduksinya, wanita itu bsnysk melakukan identifikasi terhadap ibunya. Jika identifikasi ini menjadi salah bentuk, dan wanita tadi banyak mengembangkan mekanisme rasa-rasa bersalah dan rasa berdosa terhadap ibunya, maka peristiwa tadi membuat dirinya menjadi tidak mampu berfungsi sebagai ibu yang bahagia; sebab selalu saja ia dibebani atau dikejar-kejar oleh rasa berdosa.
Perasaan berdosa terhadap ibu ini erat hubungannya dengan ketakutan akan mati pada saat wanita tersebut melahirkan bayinya. Oleh karena itu kita jumpai adat kebiasaan sejak zaman dahulu sampai masa sekarang berupa:
-        Orang lebih suka dan merasa lebih mantap kalu ibunya (nenek sang bayi) menunggui dikala ia melahirkan bayinya.
-        Maka menjadi sangat pentinglah kehadiran ibu tersebut pada saat anaknya melahirkan oroknya.

Ketakutan riil:
Pada saat wanita hamil, ketkutan untuk melahirkan bayinya itu saat bisa diperkuat oleh sebab-sebab konkret lainya. Misalnya:
a)      Takut kalau-kalau bayinya akan lahir cacad, atau lahir dalam kondisi yang patologis;
b)      Takut kalau bayinya akan bernasib buruk disebabkan oleh dosa-dosa ibu itu sendiri di masa silam.
c)      Takut kalau beban hidupnya akan hidupnya akan menjadi semakin berat oleh lahirnya sang bayi
d)     Muncunya elemen ketakutan yang sangat mendalam dan tidak disadari, kalau ia akan dipisahkan dari bayinya;
e)      Takut kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan sampai waktu melahirkan bayinya. Ketakutan ini bisa diperkuat oleh rasa-rasa berdoa atau bersalah.

Ketakutan mati yang sangat mendalam di kala melahirkan bayinya itu disebut ketakutan primer; biasanya diberangi dengan kekuatan-kekuatan superfisial (buatan, dibuat-buat) lainnya yang berkaitan dengan kesulitan hidup, disebut sebagai kekuatan sekunder.
Kekutan primer dari wanita hamil itu bisa menjadi semakin intensif, jika ibunya, suaminya dan semua orang yang bersimpati pada dirinya ikut-ikutan menjadi panik dan resah memikirkan nasib keadaaanya. Oleh karena itu, sikap mengartinya, karena bisa membrikan dan melindungi dari suami dan ibunya itu sangat besar artinya, karena bisa memberikan support moril pada setiap konflik batin, keresahan hati dan ketakuan, baik yang riil maupun yang iriil sifatnya.
Segala macam ketakutan tadi menyebabkan timbulnya rasa-rasa pesimistis dan beriklim “hawa kematian”. Namun dibalik semua ketakutan tersebut, selalu saja  terselip harapan-harapan yang menyenangkan untuk bisa dengan segera dengan menimmang dan membelai bayi kesayangan yang bakal lahir. Harapan ini menimbulkan rasa-rasa optimistis, dan beriklim “hawa kehidupan”, spirit dan gairah hidup. Perasaan positif ini biasanya dilandasi oleh pengetahuan intelektual, bahwa sebenarnya memang tidak ada bahaya-bahaya riil pada masa kehamilan dan saat melahirkan bayinya. Dan bahwa dirinya pasti selamat hidup (survive), sekalipun melalui banyak kesakitan dan dera-derita lahir dan batin. Karena itu pada calon ibu-ibu muda itu perlu ditempakan
v     Kesiapan mental menghadapai tugas menjadi hamil dan melahirkan bayinya
v     Tanpa konflik-konflik batin yang serius dan rasa ketakutan
Banyak wanita dan anak gadis pada usia jauh sebelum saat kedewasaannya dihinggapi rasa takut mati, kalau nantinya dia melahirkan bayi. Akibatnya, fungsi keibuannya menjadi korban dari ketakutan-ketakutan yang tidak disadari ini (yhaitu akibat dari takut mati sewaktu melahirka itu). Mereka kemudian menghidari perkawinan atau menghindari mempunyai anak.

Adat Kebiasaan Melahirkan Bayi

Peristiwa kelahiran itu bukan hanya merupakan proses  yang  fisiologis belaka, akan tetapi banyak pula diwarnai komponen-komponen psikologis. Jika seandainya kelahiran itu  cuma fisiologis saja sifatnya, dan kondisi organisnya juga normal, maka pasti proses berlangsungnya akan sama saja di mana-mana dan pada setiap wanita, serta tidak akan mempunyai banyak variasi. Sedang pada kenyataannya, aktivitas melahirkan bayi ini cukup bervariasi. Dari yang amat mudah dan lancar sampai pada yang sangat sukar, baik itu normal maupun abnormal dengan operasi SC dan lain-lain.
Banyak orang berspekulasi tentang mudah atau sulitnya aktivitas melahirkan bayi itu, dengan memperbandingkan prosesnya dengan berbagai suku bangsa yang mempunyai bermacam-macam budaya. Orang menyebutkan beberapa faktor penyebab dari mudah sulitnya aktifitas melahirkan bayi, antara lain ialah :
a.       Perbedaan iklim dan lingkungan sosial, yang mempengaruhi fungsi-fungsi kelenjar endokrin. Dan kelenjar endokrin ini sangat penting fungsinya pada saat melahirkan bayi.
b.      Cara hidup yang baik atau cara hidup yang yang sangat ceroboh dari wanita yang bersangkutan, sebab cara hidup tersebut terutama cara hidup sexualnya mempengaruhi kondisi rahim dan organ genitalnya.
c.       Kondisi otot-otot panggul wanita.
d.      Kondisi psikis/kejiwaan wanita yang bersangkutan.
Banyak peneliti menyatakan, bahwa otot-otot panggul wanita-wanita primitif itu lebih efisien dari pada otot panggul wanita modern yang serba “manja” sebab wanita-wanita dengan kebudayaan primitif itu hidupnya lebih aktif dan kerjanya jauh lebih berat guna menghadapi tantangan alam, jika dibandingkan dengan wanita modern yang hidup dalam kebudayaan tinggi dengan macam-macam komfort dan fasilitas. Kerja berat dan kehidupan aktif jelas memperkuat otot-otot panggulnya, sehingga memudahkan proses kelahirannya.
Sedang kebudayaan modern yang tinggi sekarang ini menyebabkan timbulnya pengaruh yang sangat melemahkan dan inhibitif terhadap otot-otot panggul juga terhadap aktifitas melahirkan anak. Lagi pula sebagai penduduk pemeluk norma-notrma tradisional secara ketat wanita-wanita primitif memiliki toleransi lebih besar terhadap penderitaan dan rasa sakit ketika melahirkan bayinya. Dengan demikian secara sepintas lalu proses melahirkan pada wanita-wanita primitif itu lebih mudah dan lebih cepat. Dan proses-proses reproduksi pada mereka itu kelihatannya lebih simpel-sederhana, jika dibandingkan dengan proses reproduksi pada wanita-wanita modern yang mengalami  “proses degeneratif” diakibatkan oleh kebudayaan yang memberikan banyak kemudahan dan kemanjaan, yang menyebabkan tubuh dan mentalnya kurang tertempa/terlatih untuk fungsi reproduksi atau melahirkan anak bayinya.
Proses kelahiran pada wanita-wanita daerah Tenggger di pegunungan bromo jarang berlangsung sangat lama. Biasanya berproses sekitar satu atau dua jam saja. Pada beberapa suku-suku primitif di tanah batak daerah kalimantan (suku dayak), Kubu (daerah sumatra selatan) dan di irian jaya serta suku-suku primitif di benua Australia, proses kelahiran itu biasanya berlangsung beberapa menit saja.ibu yang baru melahirkan itu segera memandikan tubuhnya sendiri dan bayi yang baru dilahirkannya di sungai yang paling dekat, lalu kembali pada tugas pekerjaanya yang terpotong atau terganggu oleh aktifitas melahirkannya tadi. Seolah-olah tidak ada suatu peristiwa penting yang terjadi pada dirinya.
Jika seorang wanita suku primitif yang tengah hamil itu tiba-tiba merasakan tanda-tanda mau melahirkan, suatu ia akan melakukan perjalanan jauh maka ia berhenti sebentar untuk menolong kelahiran bayi dan diri sendiri, lalu meneruskan lagi perjalanannya sampai ia tiba di tempat yang ingin ditujunya.
Biasanya proses melahirkan itu banyak dipengaruhi oleh proses identifikasi wanita yang bersangkutan dengan ibunya. Jika ibunya mudah melahirkan anak-anaknya maka pada umumnya anak-anak gadisnya kelak juga mudah melahirkan bayinya. Dengan demikian pengaruh-pengaruh psikologis ibu ikut memainkan peranan dalam fungsi reproduksi anak perempuannya. Dan sebaliknya jika ibunya banyak mengalami kesulitan sewaktu melahirkan anaknya maka anak gadisnya juuga mengembangkan mekanisme sulit melahirkan bayinya. Maka proses identifikasi itu tampaknya menyebabkan wanita yang bersangkutan menyerah mengikuti pola melahirkan bayi yang dikembangkan oleh ibunya.
Fakta menunjukkan bahwa baik dikalangan wanita yang berkebudayaan primitif maupun dikalangan wanita-wanita modern di kota-kota besar, sering kali berlangsung peristiwa sebagai berikut : para wanita tersebut ada kalanya dihadapkan pada gangguan-gangguan yang cukup serius dan macam-macam kesulitan sewaktu mereka melahirkan bayinya. Kesulitan tersebut kadang kala mengakibatkan wanita-wanita tadi menjadi invalid atau meninggal dunia. Proses kelahiran yang sulit inilah yang mendorong orang untuk mengembangkan ilmu kebidanan dan kedokteran, guna memperingan penderitaan para ibu yang tengah melahirkan bayinya.

Friday, August 27, 2010

Menstruasi

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 - 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.

Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.

Kecuali jika seorang gadis telah dipersiapkan akan kedatangan menstruasi, hal ini bisa menjadi saat yang mengecewakan baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dapat mengalami rasa malu yang amat dan perasaan kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan saat menstruasi akhirnya dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor dapat tinggal sampai masa dewasa. Namun, dalam tahun-tahun belakangan ini pendidikan anatomi dan fisiologi yang lebih baik telah menjadikan penerimaan akan menstruasi. Malahan banyak wanita yang melihat menstruasi dengan bangga sebagai proses yang hanya terjadi pada wanita. Beberapa keluarga bahkan memiliki perayaan khusus untuk menghormati kedewasaan seorang wanita muda.

Meskipun begitu, banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore, atau menstruasi yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal sebagai gejala datang bulan atau PMS, dan mungkin membutuhkan penanganan medis.

Dalam beberapa kasus pengadilan di Inggris dan Perancis, para pengacara telah menggunakan keberadaan PMS untuk berargumentasi mengenai turunnya kemampuan saat melakukan perbuatan kriminal. Di masa lalu, PMS dianggap sebagai kondisi psikosomatik, dan berlanjut menjadi subyek tertawaan, sekarang PMS dikenal memiliki sebab organik. Beberapa pengobatan telah diciptakan untuk mengatasi gejala-gejala PMS.

Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi yang berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.

Sikap terhadap menstruasi dapat berbeda pada setiap masyarakat. Banyak masyarakat yang memandang wanita sebagai terkontaminasi atau tercemar saat menstruasi dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena takut akan ikut tercemar. Menstruasi adalah satu dari banyak pembenaran yang telah diberikan untuk menghalangi wanita memasuki peran-peran keagamaan pada beberapa agama. Ritual pembersihan di akhir menstruasi dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau menghalangi wanita saat mereka mengalaminya.